TERAPI ALTERNATIF DENGAN LINTAH (HIRUDO MERDICINALIS)
Terapi alternatif dengan Lintah (Hirudo Medicinalis) telah digunakan sejak abad ke 18, di zaman modern ini banyak hal yang dianjurkan oleh para ahli dalam soal makanan maupun perawatan tubuh untuk memakai bahan alami dari alam.tidak terkecuali dalam bidang pengobatan, Kembali ke alam dengan terapi lintah,metode purba,manfaat hirudin asli dari alam sebagai antikogulan pada kardiovaskular.
Terapi hirudo Medicinalis leech dan Herbal yang kami lakukan sejak tahun 2000 untuk pengobatan berbagai penyakit seperti Kelenjar Getah Bening, Tyroid, Kanker Payudara, Migrain, Jantung Koroner, Saraf terjepit, Diabetes kering maupun basah. Telah banyak pasien yang disembuhkan melalui metode terapi ini, proses penyembuhannya dapat dirasakan hari demi hari dan sangat cepat. Hingga saat ini tidak ditemukan adanya efek samping sebagai akibat terapi hirudo medicinalis leech.
DIABETES MELITUS
Setiap tahun lebih dari tiga juta orang di seluruh dunia meninggal sebagai akibat dari komplikasi Diabetes Mellitus atau dengan kata lain terjadi satu kematian setiap tiga detik. Diet serta olahraga yang teratur dapat mengurani secara drastis kemungkinan seseorang dengan toleransi glukosa terganggu karena diabetes. Terapi efektif bisa dilakukan dengan lintah, untuk mengobati Diabetes Mellitus (kering) lintah-lintah tersebut ditempelkan pada bagian yang ba'al, mati rasa, kesemutan, kaku, sakit disekitar kaki maupun tangan.
Gangguan seperti sering buang air kecil pada malam hari, tidak bisa buang air besar setiap hari, perut kembung dan gangguan disfungsi ereksi bisa disembuhkan dengan Terapi lintah & herbal yang teratur.
Diabetes Mellitus, gangrene, radang, bengkak, luka yang tidak bisa sembuh, busuk, sudah mati rasa disekitar lubang luka, saraf / jaringan yang mati akan hidup kembali tanpa perlu diamputasi dengan terapi lintah dan ramuan herbal. Diabetes Mellitus (basah) bisa disembuhkan.
KELENJAR TYROID / GETAH BENING / KANKER
Pada umumnya bila terasa ada benjolan dileher maupun dipayudara sebelum terasa sakit atau nyeri didiamkan saja. Hasil pengobatan pada kanker dini jauh berbeda dengan kanker yang sudah lanjut. pada kanker dini umumnya pengobatan lebih sederhana, lebih murah, dan yang lebih penting lagi adalah hasil pengobatan yang jauh lebih baik. Perlu diketahui bahwa kelenjar tyroid / getah bening dan sel kanker berkembang setiap saat, ada yang sangat cepat sedangkan yang lain lambat. Apapun namanya tetaplah sel-sel yang abnormal harus benar-benar diwaspadai. Dengan terapi yang kami lakukan biasanya, benjolannya akan terus mengecil seiring masa pengobatan yang dijalani juga rasa sakit akan berkurang dan hilang.
Kami adalah yang pertama dan berhasil menggunakan metode ini, semua dilakukan tanpa Operasi, Kemoterapi, Hormonterapi ataupun Radiasi. Dengan therapy yang kami lakukan biasanya, benjolannya akan terus mengecil seiring masa pengobatan yang dijalani juga rasa sakit akan berkurang dan hilang.
Kasus benjolan di payudara hanya 10-25% saja yang ternyata merupakan kanker, benjolan lain bisa merupakan Kelenjar, Kista atau penyakit yang bukan kanker, kanker timbul karena multifactor.
SARAF TERJEPIT / CEDERA OTOT
Kesemutan adalah gejala yang muncul akibat gangguan pada sistem saraf sensorik. Gangguan itu timbul karena rangsang listrik pada sistem itu tidak tersalur secara penuh. Berikut ini kelompok penyebab kesemutan akibat trauma (saraf terjepit otot, tertimbun cairan tertentu dalam tubuh, atau terjepit benda lain di luar tubuh yang memengaruhi otot dan saraf). Juga akibat aktivitas anggota tubuh, entah tangan, kaki, atau bagian tubuh lain, tanpa henti.
Dimulai dari rangsangan berupa sentuhan, tekanan, rasa sakit, suhu panas atau dingin, rangsangan ini diterima reseptor saraf pada kulit, lalu dikirim ke saraf tepi, masuk dalam susunan saraf pusat di sumsum tulang belakang.Gangguan saraf tepi yang biasanya mewujud pada gejala kesemutan bisa muncul akibat saraf terjebak otot atau jaringan lain.
Di dalam tulang punggung berjajar sumsum tulang yang bisa menekan saraf di sekitarnya atau menekan saraf yang keluar dari setiap tulang punggung. Di setiap tulang punggung, terdapat lubang tempat keluar akar saraf yang berasal dari sumsum tulang. Tempat keluar ini bisa dipersempit oleh inti tadi, sehingga saraf tertekan. Inilah yang biasa disebut sebagai saraf terjepit oleh awam
Terapi lintah untuk keluhan sakit karena saraf terjepit sangat efektif dan cepat menghilangkan nyeri, kaku, sulit bergerak, panas yang disertai dengan kenjang-kejang. Karena dalam air liur lintah [hirudin] banyak terkandung antikogulan [anti pembekuan darah] biasanya dalam kasus saraf terjepit terjadi penbekuan darah dan juga cairan.Dengan terapi lintah & herbal,pasien terhindar dari kerusakan saraf secara permanent. Seiring masa terapi keluhan sakit karena saraf terjepit akan hilang dan sembuh seperti semula.
MIGRAIN
Kata migrain sendiri berasal dari perkataan Yunani, hemikrania, yang berarti "separo kepala". Seperti yang selama ini dikenal awam, migrain memang kerap muncul di satu sisi kepala. Sekali muncul di kanan ya kanan saja, kalau nongol di kiri, ya terus kiri. Dari kata hemikrania itu kemudian berubah menjadi migrain (migraine).
Penyakit kepala satu ini paling menjengkelkan, dan acap diberi label pusing kepala sebelah. Sakitnya tak tertahankan, uniknya berdasarkan penelitian penyakit migrain ini paling sering menyerang kaum wanita.
Penyebab migrain bisa bermacam-macam. Mulai dari peredaran darah yang tidak lancar dalam otak karena kelelahan dan kurang beristirahat, pola makan yang buruk, radang tonsil sampai pencernaan yang kurang bagus daya kerjanya. Nyeri pada migrain disebabkan karena pelebaran pembuluh darah di otak. Hal ini antara lain berkaitan dengan kadar hormon serotonin dalam darah. Jika kadarnya tinggi, pembuluh darah akan menyempit, sebaliknya jika kadarnya rendah maka pembuluh darah akan melebar. Gejala yang dialami jika migrain muncul adalah nyeri kepala yang sangat hebat, biasanya di satu sisi namun dapat pula di kedua sisi kepala.
Manfaat terapi lintah untuk kesehatan & pengobatan karena dalam air liur lintah [hirudin] banyak terkandung antikogulan [anti pembekuan darah] juga zat lainnya seperti penisilin, anti radang dan anestesi / bius.Terapi lintah & herbal untuk melancarkan peredaran darah dan oksigen dari seluruh jaringan saraf halus maupun otot keseluruh tubuh terutama ke kepala khususnya otak.Netralisir Pemyenpitan atau pelebaran penbuluh saraf diotak untuk mengobati gangguan migraine.
Nyata, sudah terbukti. Sampai saat ini kami adalah yang pertama didunia mampu mengobati Migraine secara tuntas, Berat maupun kronis [diatas sepuluh tahun] dengan pengobatan terapi Hirudo Medicinalis Leech / lintah dan herbal yang kami lakukan, bagi penderita migraine umumnya akan sembuh total dalam 8 s/d 16 kali terapi.[satu sesi 8 x terapi dalam 1 bulan] Persentasi kesembuhan mencapai 95 %. Terbukti paling aman, cepat dan tanpa efek samping.
Sumber dari
http://www.klinik-hirudo.com/
KOLEKSI GAMBAR
Tuesday, 3 February 2009
Monday, 2 February 2009
KISAH NGERI..HUHU..TAKUT!!...
ULAT BERENGA DALAM HIDUNG
Para doktor di sebuah hospital di utara Thailand mengeluarkan 34 ekor berenga lalat yang bersarang dalam hidung seorang wanita.Akhbar The Nation melapurkan bahawa penternak babi yang berusia 38 tahun dan bearasal dari Chiang Mai itu menemui doktor selepas mengalami kesakitan pada bahagian pipi kiri.Setelah memeriksa rongga hidungnya didapati berenga lalat telah bersarang dengan banyaknya dibahagian berkenaan.
Menurut doktor yang terlibat dalam pembedahan tersebut berkata seekor lalat mungkin masuk ke dalam lubang hidung wanita tersebut sewaktu dia sedang tidur dan bertelur.Berenga lalat yang menetas itu telah memakan tisu hidung wanita tersebut hingga menyebabkan tulang rawan hidungnya terdedah.
Menurut doktor itu lagi ,wanita itu boleh mati jika jangkitan bakteria itu naik ke bahagian otak.Selepas menjalani pembedahan,wanita itu memerlukan antibiotik untuk merawat jangkitan bakteria dalam hidungnya selama lima hari berturut-turut sebelum dia dibenarkan pulang.kese pada 1 may 2005 ini merupakan kejadian pertama yang dilapurkan bagi kes berenga lalat bersarang dalam hidung manusia.
Minggu lalu akhbar The Nation bahawa seorang doktor disebuah hospital phuket di selatan Thailand telah mengeluarkan 50 ekor berenga lalat daripada telinga seorang lelaki berusia 84 tahun selepas dia mengadu gatal telinga.
Hospital yang sama juga mengeluarkan seekor lintah sepanjang 8 cm daripada kerongkong seorang pemuda berusia 19 tahun minggu laluselepas dia sering mengadu sakit tekak.-AFP
di petik dari
http://www.fazamania.com/
Betul ke tu,uih..takut aku dibuatnya,harap-harap takde la kes macam ni di malaysia.
Para doktor di sebuah hospital di utara Thailand mengeluarkan 34 ekor berenga lalat yang bersarang dalam hidung seorang wanita.Akhbar The Nation melapurkan bahawa penternak babi yang berusia 38 tahun dan bearasal dari Chiang Mai itu menemui doktor selepas mengalami kesakitan pada bahagian pipi kiri.Setelah memeriksa rongga hidungnya didapati berenga lalat telah bersarang dengan banyaknya dibahagian berkenaan.
Menurut doktor yang terlibat dalam pembedahan tersebut berkata seekor lalat mungkin masuk ke dalam lubang hidung wanita tersebut sewaktu dia sedang tidur dan bertelur.Berenga lalat yang menetas itu telah memakan tisu hidung wanita tersebut hingga menyebabkan tulang rawan hidungnya terdedah.
Menurut doktor itu lagi ,wanita itu boleh mati jika jangkitan bakteria itu naik ke bahagian otak.Selepas menjalani pembedahan,wanita itu memerlukan antibiotik untuk merawat jangkitan bakteria dalam hidungnya selama lima hari berturut-turut sebelum dia dibenarkan pulang.kese pada 1 may 2005 ini merupakan kejadian pertama yang dilapurkan bagi kes berenga lalat bersarang dalam hidung manusia.
Minggu lalu akhbar The Nation bahawa seorang doktor disebuah hospital phuket di selatan Thailand telah mengeluarkan 50 ekor berenga lalat daripada telinga seorang lelaki berusia 84 tahun selepas dia mengadu gatal telinga.
Hospital yang sama juga mengeluarkan seekor lintah sepanjang 8 cm daripada kerongkong seorang pemuda berusia 19 tahun minggu laluselepas dia sering mengadu sakit tekak.-AFP
di petik dari
http://www.fazamania.com/
Betul ke tu,uih..takut aku dibuatnya,harap-harap takde la kes macam ni di malaysia.
Labels:
kisah ngeri lintah
Sunday, 1 February 2009
HUKUM PERUBATAN LINTAH DALAM ISLAM..
LINTAH DAN CACING HARUS UNTUK PERUBATAN DAN KOSMETIK
Jawatankuasa Fatwa (JKF) Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia yang bermuzakarah bagi kali ke-81 pada 31 Mac 2007 telah memutuskan bahawa hukum menggunakan lintah dan cacing dalam perubatan dan kosmetik adalah diharuskan. Berjual beli atas dasar manfaat yang diperolehi daripada kedua-dua haiwan tersebut juga adalah diharuskan oleh Islam.
Muzakarah kali ini juga turut memutuskan bahawa buat masa ini belum ada keperluan untuk menggunaan satelit bagi mencerap hilal dalam menentukan bulan-bulan qamariah khususnya Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah memandangkan kaedah hisab dan rukyah yang digunakan masih sesuai. Walaubagaimanapun untuk tujuan penyelidikan dan merakam pergerakan bulan penggunaan satelit adalah diharuskan.
Muzakarah kali ini turut merakamkan ucapan tahniah kepada Sahibus Samahah Dato’ Hj. Abdul Rahman bin Osman yang baru dilantik sebagai Mufti Kerajaan Negeri Pahang berkuatkuasa pada 15 Disember 2007 yang lalu dan Jawatankuasa juga mengalu-alukan kehadiran kembali Sahibus Samahah Datu Haji Loling Othman bin Haji Alwi yang telah dilantik semula sebagai Mufti Negeri Sarawak.
Sebanyak empat(4) kertas kerja telah dibincangkan pada muzakarah kali ini dan juga taklimat daripada Prof. Dr. Zhari bin Ismail, pakar dalam bidang sains farmasi Universiti Sains Malaysia. Sementara itu, Pengerusi JKF, Prof. Dato’ Dr. Abdul Shukor bin Hj. Husin dalam ucapan aluannya menegaskan bahawa perpaduan dan kesatuan umat Islam amat penting dan beliau berharap semua ahli Jawatankuasa dapat sama-sama membimbing dan mendidik masyarakat khususnya umat Islam supaya memberi keutamaan kepada kepentingan dan kedaulatan ummah dan meninggalkan polemik serta isu-isu yang boleh menghalang dan melemahkan perpaduan umat Islam.
http://www.islam.gov.my/portal/lihat.php?jakim=3110
TERNAK CACING/LINTAH IKUT SYARAK
Oleh Salina Abdullah dan Norfatimah Ahmad
bhnews@bharian.com.my
NILAI: Kegiatan penternakan haiwan eksotik seperti lintah dan cacing yang semakin mendapat sambutan ramai dibenarkan mengikut syarak, kata Pengerusi Majlis Fatwa Kebangsaan, Prof Datuk Dr Abdul Shukor Husin.
Beliau berkata, keputusan itu dibuat selepas pihaknya mendapat kerjasama pelbagai pihak termasuk pakar haiwan bagi menjalankan kajian berhubung perkara berkenaan bagi mengelak kekeliruan di kalangan masyarakat.
“Selepas diteliti, jelas sekali perniagaan dan kegiatan penternakan haiwan seperti lintah dan cacing ini dibolehkan. “Umat Islam yang berhasrat menceburi bidang ini boleh teruskan hasrat mereka kerana daripada segi pemakanan haiwan itu juga tidak meragukan, malah penggunaannya untuk menghasilkan kosmetik juga didapati tidak timbul sebarang masalah,” katanya ketika ditemui Berita Harian, di sini, baru-baru ini.
Selain menghasilkan baja kompos, cacing mempunyai protein yang boleh digunakan dalam perubatan dan kosmetik.
Wujud 1,800 spesies cacing, tetapi lima yang mudah ditemui adalah cacing merah (red worm); cacing harimau (tiger worm); cacing biru (blue worm) dan cacing malam (African night crawler). Harganya mampu cecah RM600 sekilogram selepas tempoh matang empat bulan.
Bagi lintah pula, ia makin popular digunakan sebagai bahan asal produk untuk kesihatan lelaki, wanita, kosmetik, pertanian dan ekstrak. Di Eropah, lintah digunakan untuk menghisap darah toksik seperti berbekam untuk menyedut darah kotor. Di Jepun teknik ini dipanggil Hirudo.
Air liur lintah mengandungi bahan bius, antipembekuan darah dan antibiotik. Lintah juga mempunyai bakteria yang dinamakan aeromonan hydrophila untuk mencerna darah dan menghasilkan bahan antibiotik untuk membunuh bakteria lain yang menyebabkan pembekuan.
Rawatan lintah boleh menormalkan dan membaik pulih kitaran kapilari, kesan antiinflamasi yang cepat dan melegakan tekanan.
Abdul Shukor berkata, Majlis Fatwa mula menjalankan kajian selepas ramai umat Islam mengemukakan soalan berhubung perkara itu berikutan pasaran dan kegiatan pemeliharaan dan perniagaan haiwan eksotik itu semakin berkembang kebelakangan ini.
“Majlis Fatwa berpendapat, dalam sesetengah perkara perlu bersikap positif kerana jika memandang serong kegiatan seumpama ini, umat Islam juga akhirnya akan rugi,” katanya.
Jawatankuasa Fatwa (JKF) Majlis Kebangsaan Bagi Hal Ehwal Ugama Islam Malaysia yang bermuzakarah bagi kali ke-81 pada 31 Mac 2007 telah memutuskan bahawa hukum menggunakan lintah dan cacing dalam perubatan dan kosmetik adalah diharuskan. Berjual beli atas dasar manfaat yang diperolehi daripada kedua-dua haiwan tersebut juga adalah diharuskan oleh Islam.
Muzakarah kali ini juga turut memutuskan bahawa buat masa ini belum ada keperluan untuk menggunaan satelit bagi mencerap hilal dalam menentukan bulan-bulan qamariah khususnya Ramadhan, Syawal dan Zulhijjah memandangkan kaedah hisab dan rukyah yang digunakan masih sesuai. Walaubagaimanapun untuk tujuan penyelidikan dan merakam pergerakan bulan penggunaan satelit adalah diharuskan.
Muzakarah kali ini turut merakamkan ucapan tahniah kepada Sahibus Samahah Dato’ Hj. Abdul Rahman bin Osman yang baru dilantik sebagai Mufti Kerajaan Negeri Pahang berkuatkuasa pada 15 Disember 2007 yang lalu dan Jawatankuasa juga mengalu-alukan kehadiran kembali Sahibus Samahah Datu Haji Loling Othman bin Haji Alwi yang telah dilantik semula sebagai Mufti Negeri Sarawak.
Sebanyak empat(4) kertas kerja telah dibincangkan pada muzakarah kali ini dan juga taklimat daripada Prof. Dr. Zhari bin Ismail, pakar dalam bidang sains farmasi Universiti Sains Malaysia. Sementara itu, Pengerusi JKF, Prof. Dato’ Dr. Abdul Shukor bin Hj. Husin dalam ucapan aluannya menegaskan bahawa perpaduan dan kesatuan umat Islam amat penting dan beliau berharap semua ahli Jawatankuasa dapat sama-sama membimbing dan mendidik masyarakat khususnya umat Islam supaya memberi keutamaan kepada kepentingan dan kedaulatan ummah dan meninggalkan polemik serta isu-isu yang boleh menghalang dan melemahkan perpaduan umat Islam.
http://www.islam.gov.my/portal/lihat.php?jakim=3110
TERNAK CACING/LINTAH IKUT SYARAK
Oleh Salina Abdullah dan Norfatimah Ahmad
bhnews@bharian.com.my
NILAI: Kegiatan penternakan haiwan eksotik seperti lintah dan cacing yang semakin mendapat sambutan ramai dibenarkan mengikut syarak, kata Pengerusi Majlis Fatwa Kebangsaan, Prof Datuk Dr Abdul Shukor Husin.
Beliau berkata, keputusan itu dibuat selepas pihaknya mendapat kerjasama pelbagai pihak termasuk pakar haiwan bagi menjalankan kajian berhubung perkara berkenaan bagi mengelak kekeliruan di kalangan masyarakat.
“Selepas diteliti, jelas sekali perniagaan dan kegiatan penternakan haiwan seperti lintah dan cacing ini dibolehkan. “Umat Islam yang berhasrat menceburi bidang ini boleh teruskan hasrat mereka kerana daripada segi pemakanan haiwan itu juga tidak meragukan, malah penggunaannya untuk menghasilkan kosmetik juga didapati tidak timbul sebarang masalah,” katanya ketika ditemui Berita Harian, di sini, baru-baru ini.
Selain menghasilkan baja kompos, cacing mempunyai protein yang boleh digunakan dalam perubatan dan kosmetik.
Wujud 1,800 spesies cacing, tetapi lima yang mudah ditemui adalah cacing merah (red worm); cacing harimau (tiger worm); cacing biru (blue worm) dan cacing malam (African night crawler). Harganya mampu cecah RM600 sekilogram selepas tempoh matang empat bulan.
Bagi lintah pula, ia makin popular digunakan sebagai bahan asal produk untuk kesihatan lelaki, wanita, kosmetik, pertanian dan ekstrak. Di Eropah, lintah digunakan untuk menghisap darah toksik seperti berbekam untuk menyedut darah kotor. Di Jepun teknik ini dipanggil Hirudo.
Air liur lintah mengandungi bahan bius, antipembekuan darah dan antibiotik. Lintah juga mempunyai bakteria yang dinamakan aeromonan hydrophila untuk mencerna darah dan menghasilkan bahan antibiotik untuk membunuh bakteria lain yang menyebabkan pembekuan.
Rawatan lintah boleh menormalkan dan membaik pulih kitaran kapilari, kesan antiinflamasi yang cepat dan melegakan tekanan.
Abdul Shukor berkata, Majlis Fatwa mula menjalankan kajian selepas ramai umat Islam mengemukakan soalan berhubung perkara itu berikutan pasaran dan kegiatan pemeliharaan dan perniagaan haiwan eksotik itu semakin berkembang kebelakangan ini.
“Majlis Fatwa berpendapat, dalam sesetengah perkara perlu bersikap positif kerana jika memandang serong kegiatan seumpama ini, umat Islam juga akhirnya akan rugi,” katanya.
Labels:
hukum perubatan lintah
Subscribe to:
Posts (Atom)